Musik Sunda

Musik Sunda adalah istilah umum yang mencakup beragam tradisi musik yang berkembang pada masyarakat Sunda di wilayah pulau Jawa bagian barat.

Orang Sunda kadang-kadang secara salah disebut oleh orang asing sebagai orang Jawa. Budaya, bahasa, dan musik Sunda sangat berbeda dengan orang Jawa di Jawa Tengah dan Jawa Timur – meskipun tentu saja ada juga unsur-unsurnya yang menunjukkan kemiripan. Di Sunda ada keragaman yang membingungkan dari genre musik, komposisi musik dan sistem tuning yang sangat berbeda.

Contoh-contoh Genre

Tembang Sunda

Tembang Sunda, juga disebut seni mamaos cianjuran, atau hanya cianjuran, adalah salah satu bentuk puisi yang dilantunkan yang muncul pada masa penjajahan di Cianjur . Ini pertama kali dikenal sebagai seni aristokrat; salah satu pencipta cianjuran adalah RAA Kusumahningrat (Dalem Pancaniti), penguasa Cianjur (1834–1862). Alat musik Cianjuran adalah kacapi indung, kacapi rincik dan suling atau seruling bambu, dan rebab untuk gubahan salendro. Lirik biasanya dinyanyikan dalam bait bebas, tetapi versi yang lebih modern, panambih, adalah metrik, biasanya drum.

Bajidoran

Bajidoran, merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Barat. Kekhasan kesenian ini dibandingkan dengan kesenian yang telah ada sebelumnya adalah pada posisi pelaku seni, pola tarian, dan musik. Posisi sinden atau ronggeng (penari) di atas panggung dan tidak berbaur dengan penonton; terdapat pola tarian terstuktur dan terdapat pula gerakan tarian bebas para penari dan bajidor yang dipengaruhi dari tarian yang telah ada sebelumnya. Lagu yang dibawakan diantaranya Kidung (Kembang Gadung), lagu-lagu tradisi kliningan (lagu ageung, lagu alit), lagu-lagu kreasi baru, dan termasuk pula lagu pop dan dangdut.

Tarawangsa

Tarawangsa adalah jenis kesenian masyarakat agraris tradisional di Jawa Barat. Pertunjukan tarawangsa di setiap wilayah memiliki perbedaan bentuk dan struktur. Pertunjukan tarawangsa di wilayah Rancakalong, pertunjukannya tidak dilengkapi oleh vokal, hanya dua instrumen saja, yaitu jentreng dan tarawangsa. Sedangkan seni tarawangsa di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya disebut Calung Tarawangsa, dilengkapi dengan instrumen lainnya.

Contoh-contoh alat musik tradisional

Dalam musik Sunda istilah alat musik atau bunyi suara yang dihasilkan dan dimainkan dengan berbagai cara disebut Waditra.

Suling, sebagian besar terbuat dari tamiang bambu (Schizostachyum blumei, Nees), tabung bambu berdinding tipis dan panjang. Corong suling dilingkari dengan pita tipis dari rotan di dekat lubang kecil.

Angklung, alat musik yang terdiri dari dua sampai empat tabung bambu digantung dalam rangka bambu, diikat dengan tali rotan. Tabung dipotong dan dipotong dengan hati-hati oleh pengrajin ahli untuk menghasilkan nada tertentu saat rangka bambu diguncang atau diketuk. Setiap angklung menghasilkan satu not atau akor, sehingga beberapa pemain harus berkolaborasi untuk memainkan melodi. Pada tanggal 18 November 2010, UNESCO secara resmi mengakui angklung Indonesia sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Calung, terdiri dari beberapa tabung bambu yang dipukul di bagian pangkalnya untuk menghasilkan suara berkayu.

Kendang, alat musik dibuat dari kayu nangka , kelapa atau cempedak . Kulit kerbau sering digunakan untuk bam (permukaan inferior yang memancarkan ketukan nada rendah) sedangkan kulit kambing lembut digunakan untuk chang (permukaan superior yang memancarkan ketukan nada tinggi).

Kacapi, instrumen memiliki kotak resonansi dengan bagian bawah terbuka untuk memungkinkan suara keluar, sisi-sisi kacapi jenis ini meruncing ke dalam dari atas ke bawah, yang memberikan instrumen tersebut berbentuk perahu. Pada zaman dahulu, dibuat langsung dari kayu solid melalui lubang.

Musik kontemporer

Pop Sunda adalah musik pop Indonesia yang merupakan perpaduan antara musik tradisional Sunda dengan musik pop barat kontemporer.

Dangdut Sunda juga disebut Rampak adalah musik dangdut daerah di Indonesia yang memiliki irama tradisional Sunda dan lirik menggunakan bahasa Sunda.

Contoh Musik

Menggunakan Es Lilin sebagai contoh, ini adalah Lagu asli tradisionalnya:

Lagu ini juga dicover oleh Khatia Buniatishvili, dengan Piano dan alat musik barat lainnya: