Matematika Al-Qur'an

“Jika Tuhan ada, Dia adalah seorang ahli matematika yang hebat.”

Paul Dirac

Penyebutan ilmu matematika secara khsusus dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tersurat, namun disebutkan secara tersirat. Sebagaimana penyebutan bilangan-bilangan yang merupakan sebuah dasar dari matematika.

Penyebutan angka-angka ini menunjukkan perhatian al-Qur’an terhadap bidang ilmu, khususnya matematika. Semuanya telah ditetapkan dengan komposisi yang jelas dan akurat.

“Kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya dan ia menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 2)

Al-Qur’an dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia secara langsung, sebagaimana diberikan kepada para Nabi dan Rasul. Allah memberikan ilmu pengetahuan kepada mereka yang bukan para Nabi dan Rasul melalui proses pembelajaran dan aktualisasi potensi akal dan qalbu serta indera yang telah Allah SWT anugerahkan kepada manusia sejak lahir.

Maka ilmu pengetahuan hendaknya di abadikan untuk Allah SWT, yaitu ketika seseorang yang berilmu maka seharusnya semakin bertambah ilmunya semakin bertambah keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Banyak ayat-ayat al-Qur’an memberikan petunjuk dan dorongan agar manusia menggunakan akal pikiran, hati, indera mata, telinga untuk memperoleh pemahaman dan pengetahuan.

Hakikat ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an adalah rangkaian aktivitas manusia dengan prosedur ilmiah baik melalui pengamatan, penalaran, maupun intuisi, serta mengandung nilai-nilai logika, estetika, hikmah, rahmah dan petunjuk bagi kehidupan manusia baik di dunia maupun di kemudian hari.

Al-Qur’an ini digunakan untuk mengembangkan matematika, misalnya dalam al-Qur’an terdapat bahwa al-Qur’an berbicara mengenai kelompok, golongan, atau kumpulan. Berdasarkan dua ayat tersebut terdapat dua konsep yang terkandung di dalamnya dan dapat dikembangkan lebih lanjut.

Pertama, konsep mengenai kelompok atau kumpulan objek-objek dengan sifat tertentu yang disebut dengan himpunan. Kedua, konsep bilangan yang dalam masing-masing ayat tersebut dinyatakan dalam banyak sayap dan banyak kaki. Itu merupakan konsep yang berkaitan dengan himpunan. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang terdefinisi dengan jelas.

Salah satu matematikawan muslim adalah Muhammad ibn-Musa al-Khawarizmi, yang telah saya tulis di artikel sebelumnya. Dia terkenal sebagai penemu Aljabar Fundamental. Yang lainnya adalah Omar Khayyam, yang dikenal sebagai seorang polimatik karena karyanya yang lain dalam bidang Filsafat dan Astronomi. Sebagai seorang matematikawan, dia paling terkenal karena karyanya tentang klasifikasi dan solusi persamaan kubik, di mana dia memberikan solusi geometris melalui persimpangan kerucut. Pada artikel berikutnya saya akan membahas Al-Qalasadi, seorang matematikawan dari Andalusia.