Silaturahmi dan Kajian Ilmu Agama Bagi Para Diaspora Muslimah Indonesia

Seminggu sekali para muslimah Indonesia di perantauan Prancis berkumpul dalam pembacaan dan kajian ayat-ayat suci Al-Quran. Pertemuan dari berbagai kota melalui skype ini merupakan siraman rohani yang ternyata banyak dirindukan para perantauan muslimah di Prancis.

Ide dibentuknya ‘Pengajian Prancis’ ini adalah karena banyaknya curhatan dari para muslimah yang menyatakan rindu akan berkumpul dalam grup pengajian. Pengajian yang sudah ada yaitu di kota Montpellier yang dibentuk oleh diaspora muslimah Dini, akhirnya mencoba untuk merangkul para diaspora muslimah lainnya di berbagai kota. Pilihan skype sebagai sarananya dengan alasan, salurannya lancar, gratis dan mudah untuk mendapatkannya. Dan penggunaan hanya audio saja membuat banyak para wanita yang kebanyakan berstatus ibu rumah tangga menjadi lebih leluasa dalam mendengarkan kajian sambil melakukan aktivitas keseharian bahkan yang bekerja pun tetap bisa mengikuti tanpa mengganggu jalannya pengajian.

Sejak Maret 2018 lah maka ‘Pengajian Prancis’ resmi dibentuk. Setiap pagi awalnya jatuh pada hari kamis lalu sudah 1 tahun menjadi rabu pagi, para muslimah perantauan indonesia saling bergantian membacakan ayat-ayat Al-Quran berikut artinya. Pembacaan dituntun oleh para sahabat yang juga anggota dan menguasi ilmu tajwid.

“Saya bisa melihat begitu besar perubahan yang saya dapatkan. Pertama, mereka yang awalnya hanya bisa membaca Al-Quran secara latinnya kini sudah bisa membaca hurup arabnya dengan tajwid yang baik. Di sini semua sama-sama belajar. Dan selalu saling menyemangati. Yang masih mengejapun pada awalnya saat membaca tidak pernah merasa berkecil hati, bahkan semakin semangat untuk belajar membaca Al-Quran,” tutur Dini KM sebagai pendiri pengajian.

Setelah usai membaca Al-Quran, Ustadz Aep Saepudin Syahida dari Pesantren MD Fathahillah di Ciamis Jawa Barat, milik dari keluarga pendiri ‘Pengajian Prancis’ akan menerangkan makna dari ayat-ayat yang dibacakan dan bagaimana penerapan dalam kehidupan sebagai seorang muslim. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab bagi para anggota kepada Ustadz, semua bebas menyakan pertanyaan atau mencurahkan isi unek-uneknya.

https://suratdunia.com/wp-content/uploads/2020/11/pengajian-5-1024x542.png

Di Indonesia, hal seperti ini sudah tak aneh. Sejak lama pengajian menjadi bagian dari kehidupan keseharian. Di luar negeri, hal ini sangat sulit didapatkan. Apalagi Prancis terkenal dengan ideologi negaranya yaitu, agama terpisah dengan politik. Sehingga rasa rindu untuk berkumpul dalam pengajian membuat banyak sekali para muslimah merasa mendapatkan angin segar. Khususnya bagi para pasangan kawin campur.

Dan tidak hanya sebatas pengajian dewasa. Berkat ide dan sukarela dari dua anggota pengajian, mereka membuka kelas-kelas belajar membaca Al-Quran bagi anak-anak para anggota pengajian yang dipimpin oleh Eliana dan juga bagi dewasa serta ODOS (one day one sheet). Kegiatan lainnya adalah belajar tajwid dan hapalan surat Al-Quran yang dipegang oleh Tias yang kini sudah kembali ke Indonesia tapi tetap aktif dalam ‘Pengajian Prancis’.

https://suratdunia.com/wp-content/uploads/2020/11/belajar-alquran-anak-anak-678x1024.jpg

Berikut beberapa testimoni dari sebagain beberapa anggota yang berada di berbagai kota di seluruh Prancis.

Husnul Khatimah di Montereau Fault Yonne : “Pengajian Perancis, melalui wadah ini saya merasakan banyak manfaat terutama adanya Ustad Aep yang membantu kami para muslimah di perantauan menjawab pertanyaan seputar agama islam dan kaidah-kaidahnya, mengingatkan kami untuk terus membaca Al Qur’an meskipun dalam keadaan sibuk agar tetap fokus untuk kehidupan yaumil akhir, dan yang terakhir bertemu dengan teman teman muslimah Indonesia serta mempererat tali silaturahmi dan saling mendukung dalam keadan susah dan senang insya Allah..”

Lien Wulandari di Villers-Guislain : “Masyaa Alloh, alhamdulillah … diajak gabung di majelis ilmu ini merupakan karunia yang sangat indah. Mempelajari Al-Qur’an mulai dari cara baca dan pemahaman lebih dalam tentang arti ayat-ayat yang dibaca. Kemudian di sesi tanya jawab, saya bisa bertanya banyak pada Pak Uztad Aep tentang hukum fikih, syariat dan pemahaman secara bathiniah. Yang pasti bonusnya : memperluas tali silaturahim dengan saudara2 muslimah di Perancis. Alhamdulillah, walaupun belum tatap muka, saya merasa bertambah saudara. Terima kasih Teh Dini, Pak Uztad Aep, sahabat2 semua. Semoga majelis ilmu ini semakin memperdalam kecintaan kita kepada Alloh SWT dan Rasulullah SAW, aamiin Ya Rabbal Alamiin.”

Anita Rohani di Paris : “Saya bersyukur sepenuh syukur karena saat baru berada di tempat yang serba asing, di negeri yang jauh dari kampung halaman, saya diajak bergabung di Majelis Pengajian Prancis yang digagas oleh Teh Dini. Di sini kami sama-sama belajar membaca Al-Quran dengan benar dan memaknai artinya ayat per-ayat. Tidak hanya itu diakhir pembacaan kami mendapatkan siraman rohani dari Ustadz Aep berkaitan dengan surat yang tengah dibaca. Setiap minggu ilmu bertambah dan mengurangi dahaga dalam jiwa. Selain itu, manfaat dari mengikuti pengajian ini adalah bertambahnya saudara. Hampir di setiap kota di Negara Prancis ini ada anggota jamaah Majelis Pengajian Prancis. Maka ketika kami berkunjung ke sebuah kota, kami sekaligus mempererat tali silaturahmi antar anggota. Begitu indah jalinan persaudaraan di Majelis Pengajian Prancis. Hanya bisa berdoa agar kegiatan ini berjalan terus tanpa hambatan dan Allah melipatgandakan pahala dan kebaikan untuk Sang Penggagas.”

Annisa Ramaniya di Draguignan : “Alhamdulillah. Pertama kali tau pengajian ini karena membaca tulisan dari salah anggota pengajian Alfi Rizal yang di pasang di grup pasangan Prancis Indonesia.
Sejak itu saya merasa mendapatkan oase dan tidak lagi sendiri untuk terus berusaha istiqomah. Saat itu saya coba kontak teh Dini (pendiri) untuk bergabung di pengajian. MasyaAlloh pengajian ini menjadi sarana pengingat akhirat dan saya merasa tidak sendiri di negeri orang. Berikut juga ada kajian dan tausiyah dari Ustad Aep. Sangat bersyukur.”
Semoga jalinan ini terus terjaga dengan baik dan kita semua saling memberi syafa’at di hari akhir nanti. Aamiinnn.”

Desi Ratnasari di Angoulême : “Pertama saya bergabung dengan Pengajian Prancis karena sangat ingin merasakan suasana pengajian seperti di Indonesia, ngaji bersama ada tausiah dari Pak Ustadz, alhamdulillah sangat bermanfaat. Kedua dengan adanya Pengajian ini saya juga bisa menjalin salaturahmi, menambah teman baru, dan juga berbagi pengalaman tentang kehidupan seorang muslimah di Prancis.”

Esti Widi Asih di Vienne : “Awalnya dari pengajian Montpellier secara langsung. Dan saya meneruskan di ‘Pengajian Prancis secara skype tapi lebih dalam karena ada ceramah langsung dari pak Ustadz. Manfaat yg di rasa luar biasa hari hari nya saya jadi semakin sering membaca Al Qur’an dari yg dulu tidak bisa hanya membaca latinnya sekarang saya bisa membaca Alhamdulillah secara lahiriah hati saya terketuk untuk menutup aurat saya membakai hijab karena faktor seringnya dan semakin dekatnya saya kepada Illahi Alloh SWT”

Susi di Besancons : “Awalnya dari teman saya yg bernama Widi, dia ajak saya bergabung di pengajian, tentunya sangat seneng sekali bisa menambah ilmu agama islam tentunya. Apa lagi bagi kita yang tinggal di negara non muslim. Kita sebagai umat islam sangat haus yg namanya kajian-kajian seperti ini. Yah maunya sih ngikutin pengajian secara langsung kumpul dan temu muka tapi sayangnya di daerah tempat saya muslimnya saya sendiri entahlah… Kadang suka sedih. Dulu pernah beberapa kali ngikutin pengajian ke swiss tapi sayang karena kendalanya jauh jadi ya sebisanya aja. Makanya bersyukur banget ada pengajian ini jadi bisa rutin mendapatkan siraman rohani.”

Wina Beaucouza Angers : “Abis nulis status galau , sebelumnya memang ada doa setiap habis sholat meminta Sama Allah didekatkan dengan orang-orang yang sholeh dan sholehah disini temen muslim yang mengajak kebaikan karena selama saya tinggal disini belum mendapatkan temen muslim yang mengajak untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Dan sejak saya memakai jilbab tambah merasa ‘sendiri’. Pendapat pribadi dengan adanya pengajian tentunya sangat membantu sekali dalam memberikan motivasi spiritual, memberikan semangat kita dalam beribadah entah itu dapet dari sharing-an ilmu dan mengaji bersama dan arti dari ayat-ayat yang dibaca maupun tausiah dari pak ustadz bermanfaat sekali dan dapat direnungkan untuk di aplikasikan ke kehidupan kita sehari-hari.”

https://suratdunia.com/wp-content/uploads/2020/11/2.jpg

Rekaman Tausiah bagi yang membutuhkan

Bu Dara Di Marseille : “Tentu senang sekali ada wadah buat muslimah Indonesia d Perancis mengaji dan mengkaji Islam. Sebenarnya tentu banyak pilihan mengaji secara online, tapi ini pasti istimewa karena keterikatan kita secara geografi yang tinggal di Perancis. Berharap suatu saat insyaAlloh bisa bertatap muka dan mempererat ukhuwah. Dan suatu saat nanti mungkin tidak hanya belajar Al-Quran saja, tapi bisa bermanfaat lebih luas lagi baik buat anggotanya mau pun juga masyarakat yang lebih luas…”

Rina di Epinay Sur-seine : “Saya suka sekali bergabung di sini karena jadi lebih termotivasi buat mengaji, dapat siraman rohani yg sebelumnya jarang banget di Indonesia pun malah saya tidak pernah ikut pengajian, alhamdulillah malah di sini saya mengaji jadi lebih lancar dan bacaannya lebih baik berkat ada pemberlajaran tajwid. Senang rasanya berkumpul dan ada orang-orang yang mau berbagi waktu mengajarkan dan semua kegiatan ini tanpa imbalan materi.”

https://suratdunia.com/wp-content/uploads/2020/11/belajar-alquran-anak-anak2-1024x576.jpg

Madinah di Vendargues : “Adanya pengajian ini di Prancis membuat saya merasa dekat dengan tanah air, karena bisa mendengar teman-teman yang berusaha luangkan waktu untuk mengaji dan membaca artinya dengan bahasa Indonesia. Terlebih kajian dari Pak Ustadz yang memang berada di Indonesia. Selain itu, dengan adanya pengajian ini, paling tidak juga saya tdk merasa sendirian di negara yang umat muslimnya minoritas. Pengajian ini juga makin memperkuat keimanan dan keislaman kita In Shaa Allah. Alhamdulillah…Allah memberi jalan Nya bagi siapa saja yang mau Istiqomah di Jalan Nya…”

Eliana di Mougins : “Dengan ‘Pengajian Perancis ini alhamdullilah saya diberikan kesempatan berkenalan dan berkumpul dengan teman-teman muslimah di Perancis. Majelis ini buat saya adalah suatu wadah di mana saya bisa menimba ilmu, bersilahturahmi dan juga berbagi ilmu dengan teman-teman. Alhamdulillah saya dikasih kepercayaan untuk membantu teman dan adik-adik untuk belajar Al-Quran dengan tujuan beribadah meskipun kita jauh dari tanah air. Semoga Allah Swt selalu memberikan keberkahan kepada kita semua dan melindungi kita semua.”

Sandra di Saint Aunes : “Mengikuti pengajian tau dari dulu bahwa seorang teman baik bernama Dini memprakarsai mengumpulkan para wanita muslimah di montpellier secara rutin pada awalnya untuk mengaji dan sekarang kembali bergabung dalam grup ini melalui skype. Pendapat pribadi dengan adanya pengajian ini amat bersyukur karena walau jauh dari tanah air dan keluarga namun ada wadah pengajian selain para anggota ada yg rutin mengaji bergantian yang lebih amat bermanfaat untuk saya satu kali seminggu bisa mendengarkan tausiah dari Ustadz sehingga menambah sedikit demi sedikit ilmu agama yang saya peroleh.

https://suratdunia.com/wp-content/uploads/2020/11/1.jpg

Koreksi saat pembacaan

Umi di Antibes: “Saya sebelum memutuskan pindah ke Prancis ada rasa takut karena di Indonesia saja agama saya belum bagus bagaimana nanti bila sudah tinggal di Prancis. Ada rasa takut di usia saya makin tua gimana nantinya tentang belajar agama. Alhamduillah saya bisa bergabung walau saya belum pendiri pengajian. Saya merasa semua ini kehendak Allah.
Saya yang belum pintar mengaji jadi semangat belajar juga….”

Karin di La Rochelle : “Pengajian ini mengingatkan aku kepada Allah SWT karena aku terlena dengan dunia. Menambah pertemanan yang sama-sama berusaha untuk istiqomah karena kita tinggal di negara yang bukan mayoritas muslim. Pengajian ini kembali membuat saya ingat akan tajwid bacaan yang sudah lama yang tidak baca…Dengan pengajian ini saya jadi punya teman virtual yang punya vibe positif dan mendapatkan pandangan berbeda akan sebuah masalah atau kasus tanpa saling menyalahi, semuanya saling menghormati.”

Irma Kartika di Marseille: “Dengan adanya pengajian ini saya jadi bisa tetap dekat Al-Quran dan melancarkan bacaan sekaligus juga mendapatkan pencerahan yang mendetail mengenai surat-surat dalam Al-Quran.”

Febri di Monaco : “MasyaAllah semenjak ikut Majelis Pengajian Perancis ini, hidup disini berasa tenang. Dari saya yg tadinya ga mengenal huruf Hijahiyah sampai sekarang bisa baca Al Quran walaupun kadang masih salah begitu juga dengan anak anak saya. Tiap minggu hati kita di charge dengan pengajian dan setiap hari membaca Quran dengan ODOS. MasyaAllah benar benar membawa kebaikan.”

Ustadz Aep Saepudin Syahida Pimpinan Pesantren MD Fathahillah : “Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan berbagai nikmat-Nya, diantara nikmat yang saya rasakan adalah bisa menemani ngaji bersama (saling menyimak bacaan dan terjemah Al Quran), membahas beberapa ayat yang dibaca dan dilanjutkan dengan diskusi. Kegiatan pengajian bersama Muslimah Indonesia yang semuanya merantau di luar negeri (Prancis) ini berjalan setiap pekan dan sudah hampir 2 tahun pengajian ini saya ikuti. Tentunya banyak hal baik dan positif yang bisa dirasakan dan juga saya melihat pengajian ini memberikan banyak manfaat bagi Muslimah Indonesia yang merantau di luar negeri terkhusus di Prancis, karena dengan pengajian ini bisa saling belajar membaca Al Quran, memahami maknanya, berdiskusi tentang masalah yang berkaitan dengan Islam dan tentunya berupaya bisa mengamalkan ajaran Islam ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Al Quran ini menjadi pedoman/panduan bagi kita semua. Seiring dengan berjalannya waktu pengajian ini terus bertambah anggotanya, saya mendo’akan semoga Muslimah Indonesia yang merantau di Prancis ini selalu sehat walafiat, dimudahkan segala urusannya dan terus istiqomah dalam pengajiannya.”

https://suratdunia.com/2020/11/03/silaturahmi-dan-kajian-ilmu-agama-bagi-para-diaspora-muslimah-indonesia/